Jumat, 29 Oktober 2010

Semangat Sumpah Pemuda, Jangan Ceremonial Belaka ...!!!

Tanggal 28 Oktober tahun ini, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-82 Sumpah Pemuda mengingatkan terhadap ikra pemuda, yaitu : bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Ikrar ini memiliki makna yang sangat besar bagi pembangunan kesadaran rakyat Indonesia pada saat awal perjuangan memperoleh kemerdekaan.

Perlu diakui bahwa Sumpah Pemuda merupakan ikrar para pemuda Indonesia waktu itu yang dapat menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Di samping itu juga telah mampu menyatukan rakyat Indonesia yang tersebar dan tercerai berai akibat politik adu domba yang dilakukan oleh penjajah Belanda pada
waktu itu.

Adanya peringatan hari Sumpah Pemuda diharapkan tidak hanya menjadi
ajang seremonial dan formalitas belaka, namun diharapkan semua rakyat
Indonesia
apalagi pemuda sebagai calon pemimpin bangsa di masa yang akan
datang
. mau dan mampu merenungkan secara sungguh-sungguh, karena Sumpah
Pemuda
merupakan salah satu fondasi sejarah bangsa yang harus dipertahankan dan
dilestarikan.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, banyak hal yang mengusik bahkan mengancam persatuan dan kesatuan nasional, dan cenderung melunturkan semangat nasionalisme.Kendala ancaman tersebut antara lain, adanya sebagian kalangan masyarakat yang menafsirkan semangat demokrasi secara berlebihan, sehingga menganggap di era reformasi ini bebas melakukan apa saja. Di samping itu juga kebijakan otonomi daerah yang dimaksudkan untuk memberdayakan daerah, oleh sebagian kalangan ditafsirkan secara keliru, sehingga menimbulkan semangat kedaerahan yang berlebihan, yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan nasional.

Pemuda sekarang ini sebagai calon pemimpin perlu menyadari bahwa persatuan dan
kesatuan Indonesia bukanlah untuk meniadakan kemajemukan masyarakat, akan tetapi harus didasari dengan adanya kesadaran tetap menghargai pluralisme dan sekaligus menghormati dan memelihara keberagaman yang dimiliki bangsa, dengan kata lain tetap menginginkan adanya Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan adanya kemajemukan masyarakat bukanlah merupakan hambatan atau kendala bagi
penguatan persatuan dan kesatuan bangsa, akan tetapi kemajemukan dan
keanekaragaman ini merupakan potensi dan kekuatan yang dapat memperkaya budaya
bangsa dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia
. Oleh karena itu Sumpah
Pemuda
patut rasanya menjadi jiwa yang perlu selalu dikobarkan dalam jiwa setiap
pemuda Indonesia sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia selalu dapat dipertahankan. Di samping itu juga semangat Sumpah Pemuda juga dapat memupuk dan menumbuhkan semangat nasionalisme generasi muda yang dewasa ini sudah mulai luntur dengan adanya pengaruh globalisasi.

Mengembangkan kepemimpinan pemuda
Dalam mengembangkan generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa dibutuhkan
beberapa syarat, antara lain :
1.Menghargai mereka seperti apa adanya.
2.Mempercayai mereka bahwa mereka akan melakukan yang terbaik.
3.Memberikan pujian terhadap keberhasilan mereka.
4.Memberikan tanggung jawab kepada mereka yang dipercaya sebagai pemimpinnya.

Di samping syarat diatas, untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan membina rasa
kepercayaan diri calon pemimpin
adalah :
1.Meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya dan memberikan umpan balik
mengenai kinerjanya.
2.Memberikan rasa hormat kepadanya sehingga mereka akan mempunyai rasa percaya diri dengan apa yang akan dilakukannya.
3.Menganggap apa yang dilakukan mereka merupakan hal yang positif dan menerima hal tersebut dengan memberikan umpan balik demi perbaikan dari kegiatan mereka.
4.Melakukan antisipasi terhadap perasaan dan kebutuhan mereka.

Kemudian untuk membentuk calon pemimpin yang berkualitas untuk masa depan, diantaranya :
1.Menjalin hubungan yang harmonis dengan calon pemimpin.
Hubungan pembinaan yang baik dimulai dari hubungan pribadi. Saling berbag cerita mengenai asal usul, impian, dan problema hidup akan menambah kedekatan antara mereka
dengan pembimbingnya.
2.Berbagi impian.
Semua pemimpin yang baik mempunyai impian. Sehingga dengan berbagi impian dengan mereka akan menumbuhkan motivasinya di dalam meraih impiannya tersebut.
3.Meminta komitmen.
Komitmen merupakan suatu dorongan di atas dorongan yang lainnya yang memungkinkan
seorang calon pemimpin menjadi pemimpin yang sukses, karena tanpa komitmen
tidak akan ada keberhasilan.
4.Menetapkan tujuan yang akan dicapai.
Karena tujuan akan membentuk rencana, rencana akan menetapkan tindakan, dan tindakan
inilah yang akan mencapai hasil.
5.Mengkomunikasikan hal-hal yang mendasar.
Agar calon pemimpin menjadi produktif dan puas secara profesional, maka
mereka harus mengetahui apa tanggung jawab mereka yang mendasar.

Dari uraian diatas, maka pemerintah baik pusat maupun daerah perlu memberikan
perhatian yang lebih untuk memberikan peluang terhadap generasi muda dan
menfasilitasi mereka dalam pengembangan jiwa kepemimpinannya. Karena dari tangan
merekalah maju mundurnya bangsa dan negara Indonesia yang akan datang.
Selain itu juga perlu diberikan pembekalan yang cukup bagi mereka, karena tantangan masa depan akan sangat berat karena adanya arus globalisasi yang sangat deras dimana pengaruh asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa tida mempengaruhi generasi muda. 

sumber : http://ibnufajar75.blogspot.com/2010/10/semangat-sumpah-pemuda-jangan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar